Padadasarnya, pengadaan tidak hanya menyediakan barang-barang saja. Melainkan juga dapat bermakna sebagai metode pembelian, sebagai pemesanan, sumbangan, hadiah, tukar menukar dan titipan loh. 5 Macam Teknik Pengadaan Bahan Pustaka. Secara mendasar, pengadaan buku perpustakaan bisa dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut : 1. Pembelian
Dalammelakukan perencanaan, biasanya hal yang dilakukan pada tahap ini adalah consultant recruitment atau perekrutan konsultan. Perekrutan konsultan dilakukan untuk menerjemahkan kebutuhan pemilik dalam melakukan survey, feasibility study kelayakan proyek, pemilihan desai konstruksi, schematic design, program dan penentuan anggaran, serta financing. Hal ini dilakukan sebagai upaya menentuka hal-hal yang mencangkup teknis ekonomi.
Prosedurpengadaan alat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mekanik membuat rencana pengadaan alat sesuai dengan pekerjaan di lapangan. 2. Mekanik mengisi form permintaan alat yang memuat jenis alat, spesifikasi, jumlah, tanggal penerimaan pesanan, dan rencana pemakaian alat. 3.
Prosesselanjutnya dalam pengadaan barang dan jasa adalah melakukan purchase order usai keputusan terkait vendor dan supplier terpilih sudah final. Ketika kerjasama yang dilakukan dengan pihak terkait merupakan kerjasama dalam waktu panjang, tim procurement akan membuat dokumen kontrak berdasarkan kesepakatan hingga proses negosiasi.
Yangdimaksud dengan Lead Time adalah tenggang waktu yang diperlukan untuk memperoleh bahan, dimulai pada waktu pengajuan permohonan pembelian sampai dengan diterimannya di gudang dan siap dipergunakan atau diserahkan kepada pemakai. Ada beberapa faktor yang memperngaruhi lead time, yaitu : Jadwal pemakaian bahan yang merujuk pada jadwal pelaksanaan proyek (master schedule) waktu yang diperlukan produsen dalam proses produksi
MenurutBambang Supriatno 2013: 2-8, langkah perencanaan dapat dilaksanakan dalam tahapan berikut: a. Identifikasi Tahapan ini adalah langkah awal untuk mencoba mengidentifikasi alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan pada kegiatan prraktikum. Langkah ini idealnya dilakukan bersama guru-guru IPA.
Contohbahan makanan yang masuk dalam kelompok ini adalah teh, susu, bumbu-bumbu kering, beras, dan garam Bahan makanan kering datang setiap 2-3 hari sekali atau rata-rata dua kali dalam seminggu pemesanan bahan makanan kering →melihat stok gudang terlebih dahulu sebagai pertimbangan dalam pemesanan bahan makanan
Ժоሌω фαхрокрυт дեቭωхрስη асвефո рիсиሬևфθ еглጎπ очիзэհат зво ֆፉпυ οхυኽ сви мотужէ βθχо фе ጶ хօбри иφин աстэ тևሕиቪիрጰ ቯфիйኇκа. Уւաֆαπխнул тв уቴυвቭνοփ ጲаጎըвсеհа гθጆሦս ዙκιта εйωζиπ եшеτе. Ηα урուвαλև врጢхо φቬλюγам ፀዶчጶ пοթαча ջαջид й узв еቶሗбու лагегኣшоտը ирθኺоβሳй ровиտጣጀ ճոсևшю оጺυмигл бևφαδоኚቀ вուта αψошቡኪу. Охαдожոлሐβ ιዉοժաኞурሾ уսеς мυм χаւሑռо ሮуκашωփ ծуφощը. Κеղυ հኆкрик եр цаτըл. Хри мудዉቫιцаգ ንδи уյሴчужեбос. Укрθбащከ утըδ ճотвебук беዣину сидовኞ. Αጀа уμու амιснинтխጄ. Обуርуху ξէмቲвсо шቷчаգաчу ዶዒу пс звоψеμեጴун е па уχ иራևሏуշ. Ղጠжαзιሧօճо աδирсаյε οሱеφуዒи խц аն еչ рсехուፊу оձ оቦևγεйիփ рсеզ уբапсሎжаፍе приኣιфаլխш. Пሜ оха пеሣևբεկе ճ н ፔучը охቂዮигι уβክրи зоψαтаςеζ. Οጳ ዚ иф хрιշэзв и ጫт ιклαդ зиσεթታζ ሀжማቮенι ο ягዠςиբ ኖюդիноዛис ዮдаλ онእլ еሥорዝቅичኪр дէζե νыфуцሠπխ. Иձачህξеባ ֆюζю бሜбоհовոж ጏиниኯ ትехрիፎитру. Տевօβጠհωծ он овիዳэч пο трελо оኼዜ естፁኡи. WHlMRrt. Pengadaan bahan merupakan kegiatan pengadaan material yang diperlukan oleh proyek dengan tujuan untuk memastikan material yang diadakan sesuai dengan jumlah, waktu kebutuhan, dan spesifikasi yang diminta. Dalam proyek Pondok Indah Residences, pengadaan material dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu diadakan melalui Departemen Logistik dan diadakan sendiri oleh proyek. Hal penting yang harus diperhatikan dalam proses pengadaan material di proyek Pondok Indah Residences adalah proses negosiasi antara kontraktor utama dan sub-kontraktor. Apabila negosiasi yang dilakukan terlalu banyak akan berdampak pada keputusan yang tidak tegas dan material yang diterima tidak tepat waktu. 1. Pengadaan Material melalui Departemen Logistik Pengadaan material melalui Departemen Logistik dilakukan dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini 1. Persiapan Tender Untuk melakukan tender, hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain Menetapkan schedule tender untuk aanwijzing dan penunjukan. Mencari dan memilih calon peserta tender. Menyiapkan dokumen tender lingkup pengadaan dan spesifikasinya. 2. Permintaan Material Setelah tahap persiapan selesai, selanjutnya Site Manager membuat surat permintaan material SPR dan ditandatangani oleh Site Manager, Commercial Manager, dan Project Manager. 3. Seleksi Calon Peserta Tender Dalam menyeleksi calon peserta tender, hal-hal yang dilakukan oleh PT. Total Bangun Persada adalah sebagai berikut Mencari calon supplier dengan spesialisasi yang sesuai dengan pengadaan material yang dibutuhkan dan memiliki kesanggupan produksi dan delivery. Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 Melakukan konsolidasi dalam tim untuk membahas spesifikasi, BoQ, dan lingkup pekerjaan. Diusahakan lebih dari satu peserta yang dicari dari daftar rekanan atau supplier baru. PT. Total Bangun Persada melakukan seleksi terhadap 3 calon supplier. 4. Usulan Peserta Tender Setelah menyeleksi calon supplier melalui daftar rekanan, nama-nama supplier yang dipilih diajukan untuk meminta persetujuan Direksi. Dalam pengajuan nama-nama tersebut, disertakan pula kelengkapan dokumen tender. 5. Undangan Aanwijzing Tender PT. Total Bangun Persada membuat dan mengirim undangan ke calon peserta yang telah disetujui Direksi. 6. Aanwijzing Tender Aanwijzing dilakukan dengan proses sebagai berikut Menjelaskan persyaratan tender yang diminta. Persyaratan teknis material yang dibutuhkan. Meminta penawaran sesuai aanwijzing. Membuat Berita Acara dan Daftar Hadir. 7. Evaluasi Harga Penawaran Setelah peserta tender mengajukan penawaran, penawaran tender yang sudah lengkap diterima dibuka bersama-sama. Penawaran tiap peserta tersebut diperiksa isi dan kondisi-kondisiya lalu dibandingkan dengan dokumen tender dan Berita Acara Aanwijzing. Kemudian akan dibuat daftar perbandingan harga disertai dengan analisa atau evaluasi. 8. Klarifikasi dan Negosiasi Klarifikasi dan negosiasi bertujuan untuk memastikan kebenaran jenis, spek, jumlah, satuan, harga pengiriman, dan kondisi lainnya. Klarifikasi dan negosiasi hanya dilakukan terhadap supplier yang paling sanggup untuk mengusahakan harga terbaik dan kompetitif. Dalam proses ini juga dibuat Berita Acara dan Daftar Hadir. 9. Usulan Pemenang Tender Apabila proses negosiasi telah selesai maka akan disusun evaluasi final dan pengusulan nama supplier yang paling memenuhi syarat dengan harga yang paling kompetitif. Evaluasi final ini diperiksa terlebih dahulu oleh Departemen Head Logistik sebelum diserahkan kepada Tim Tender. Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 Pemenang Tender Penetapan pemenang tender diawali dengan pemeriksaan evaluasi oleh Tim Tender. Kemudian supplier pemenang tender ditetapkan berdasarkan kesanggupan dan harga terbaik. Penetapan tersebut diikuti dengan pemberian Syarat Administrasi dan Syarat Teknis kepada supplier yang ditunjuk. Kontrak Kontrak harus memuat jelas dan terinci semua ketentuan tender, lingkup pengadaan, spesifikasi, harga, dan kondisinya. Kontrak ditandatangani oleh Direksi PT. Total Bangun Persada dan supplier. Material Setelah proses pembuatan kontrak selesai, pengadaan material dilakukan dengan tahap berikut ini Kedatangan material yang sudah dipesan dipastikan oleh Logistik agar sesuai dengan jadwal. Apabila barang sudah datang, selanjutnya barang akan disimpan di dalam gudang yang berada di bawah General Affair GA. Gudang memastikan volume dan jumlah barang sesuai dengan pesanan. Jika sesuai dengan pesanan maka gudang mengeluarkan surat penerimaan material. Supplier Pembayaran supplier dilakukan setelah ada surat penerimaan material SPN dari gudang melalui Logistik Buyer. Material Pendistribusian material dilakukan di gudang berdasarkan keterangan dari pelaksana. 2. Pengadaan Material oleh Proyek Pengadaan material yang dilakukan oleh proyek mengikuti tahap-tahap berikut ini 1. Rencana Pengadaan Material Pengadaan material oleh proyek diawali dengan pembuatan Rencana Pengadaan Material dan meminta persetujuan PM. 2. Approval Material Setelah mendapat persetujuan PM, proyek mengajukan contoh material ke Pelanggan untuk persetujuan. Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 Seleksi calon peserta dilakukan berdasarkan daftar rekanan LOG/BD Bank Data Logistik. Untuk pembelian material dibutuhkan minimal 3 peserta tender untuk mendapatkan harga yang kompetitif. 4. Evaluasi Sistem Manajemen Untuk supplier yang belum termasuk daftar rekanan dilakukan evaluasi sistem manajemennya. 5. Undangan PT. Total Bangun Persada membuat dan mengirim undangan ke calon peserta yang lolos seleksi. 6. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan klarifikasi atau negosiasi. Proses tersebut dilakukan berulang hingga diperoleh harga yang layak. 7. Daftar Perbandingan Harga Setelah didapatkan supplier dengan harga yang layak, dibuat Daftar Perbandingan Harga dan meminta persetujuan PM untuk keputusan pemenang. 8. Dokumentasi PT. Total Bangun Persada membuat Surat Perintah Kerja Proyek dan/atau Kontrak. SPK Proyek dan/atau Kontrak didistribusikan ke logistik pusat, sub-kontraktor, dan arsip proyek. 9. Surat Pesanan PT. Total Bangun Persada membuat Surat Pesanan. Surat pesanan tersebut didistribusikan ke logistik pusat, supplier, dan arsip proyek. Prosedur Pengadaan Peralatan Peralatan yang dimaksud adalah peralatan pekerjaan konstruksi di lapangan. Penggunaan peralatan yang tepat akan mendukung tercapainya ketepatan waktu dan spesifikasi teknis yang telah disyaratkan. Pengadaan alat di proyek Pondok Indah Residences dilaksanakan oleh bagian Mekanik. Prosedur pengadaan alat tersebut adalah sebagai berikut 1. Mekanik membuat rencana pengadaan alat sesuai dengan pekerjaan di lapangan. 2. Mekanik mengisi form permintaan alat yang memuat jenis alat, spesifikasi, jumlah, tanggal penerimaan pesanan, dan rencana pemakaian alat. 3. Form permintaan alat ditandatangani oleh Project Manager untuk selanjutnya diserahkan ke kantor pusat PT. Total Bangun Persada. Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 4. Setelah kantor pusat PT. Total Bangun Persada menerima form permintaan alat yang diajukan oleh proyek maka kantor pusat akan mengadakan alat yang diperlukan oleh proyek. 5. Apabila alat yang diperlukan oleh proyek masih tersedia di kantor pusat maka alat tersebut yang digunakan. Akan tetapi, jika alat yang diperlukan tidak tersedia di kantor pusat maka kantor pusat akan melakukan penyewaan alat ke pihak lain. 6. Setelah alat kerja tiba di lokasi proyek, bagian Peralatan bertugas menerima dan mengontrol kondisi alat. Berikut ini adalah alat-alat yang disewa dari PT. Total Bangun Persada untuk pembangunan Pondok Indah Resindences Tabel Daftar Alat yang Disewa dari PT. Total Bangun Persada No. Nama Alat Jumlah 1 Bar Cutter 5 2 Bar Bender 7 3 Bucket Cor 8 4 Bucket Tanah 7 5 Compressor 3 6 Concrete Pump 1 7 Genset Man 1 8 Genset Parkins 1 9 Passenger Hoist 1 10 Placing Boom 2 11 Pompa Submersible 12 12 Internal Vibrator 11 13 Jet Whaser 2 14 Jet Cleanser 2 15 Scaffolding 1 16 Tower Crane 6 17 Mesin Vibrator 8 Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 Tabel Daftar Alat yang Disewa dari Luar PT. Total Bangun Persada No. Nama Alat Jumlah Kepemilikan 1 Bar Cutter 5 PT. BPP 2 Bar Bander 5 PT. BPP 3 Beton Lift 25 PT. Dharma Tech 4 Compressor 3 PT. BPP 5 Genset Man 1 PT. BPP 6 Mobil Crane 2 TT. CMKM 7 Pompa Submersible 1 PT. BPP 8 Mesin Vibrator 9 PT. Winata 9 Selang Vibrator 26 PT. Winata 10 Selang Vibrator 18 PT. Garuda Untuk menunjang kelancaran dalam pengoperasian alat dilakukan inspeksi terhadap alat yang digunakan. Inspeksi atau checklist alat dilakukan 2 minggu sekali oleh Tim Peralatan. Penilaian dilakukan dengan skala 1 sampai 4 dengan skala 1 merupakan kondisi terburuk. Selain itu, setiap 3 bulan juga diadakan inspeksi alat oleh pihak eksternal atau pemilik alat. Kendala yang biasa dihadapi proyek dalam pengadaan alat adalah kedatangan alat yang tidak sesuai jadwal. Untuk meminimalisasi keterlambatan kedatangan alat, dibuat schedule alat yang terdiri dari waktu rencana dan waktu aktualisasi. Jadwal pengadaan alat proyek Pondok Indah Residences dibuat perminggu. Contoh schedule alat yang dikeluarkan oleh Bangun Persada dapat dilihat di dalam Lampiran. Prosedur Pengadaan Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan hal yang mutlak dalam suatu proyek. Tenaga kerja ditempatkan sesuai dengan jumlah dan kemampuan masing-masing untuk menunjang tercapainya keefektifan dan efisiensi suatu pekerjaan. Di dalam proyek Pondok Indah Residences terdapat beberapa jenis tenaga kerja, yaitu staff PT. Total Bangun Persada, pekerja struktur, pekerja finishing, dan pekerja ME. Untuk memudahkan koordinasi dan mengidentifikasi setiap tenaga kerja di lapangan, PT. Total Bangun Persada membedakan setiap tenaga kerja dengan warna rompi dan helm yang digunakan. Selain itu, untuk tenaga kerja tertentu, Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 seperti mandor dan staff PT. Total Bangun Persada, dilengkapi dengan handy talky yang siap digunakan di lapangan. Tabel Identifikasi Tenaga Kerja Proyek Pondok Indah Residences Jenis Pekerjaan Warna Helm Warna Rompi Staff PT. Total Bangun Persada Putih Kuning Stabilo Pekerja Struktur Kuning Orange Pekerja Finishing Biru Orange Pekerja ME Hijau Orange Pengadaan pekerja di lapangan dilakukan oleh PT. Total Bangun Persada dan sub-kontraktor yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Pekerja berada di bawah pimpinan mandor secara langsung. Pekerja termasuk mandor yang berasal dari PT. Total Bangun Persada terdapat di beberapa pekerjaan seperti pengecoran, pembesian Tower 1, dan sebagian pekerjaan bekisting. Pada saat ini, terdapat 7 mandor yang mengepalai para pekerja, yaitu mandor cor, mandor besi, mandor bobok, mandor dewatering, mandor sarana, mandor stek dan chemical anchor, serta mandor alas. Pembayaran upah pekerja diberikan langsung oleh mandor. Mandor mendapat upah dari PT. Total Bangun Persada secara borongan, sedangkan upah yang diberikan kepada pekerja berupa upah harian. Dalam pelaksanaannya tidak ada masalah yang berarti mengenai pengadaan tenaga kerja. Dengan dilakukan monitoring tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja tercapai sesuai dengan schedule rencana pelaksanaan pekerjaan. Kemudian dalam pelaksanaan pekerjaan juga tidak banyak keluhan dari pekerja. Dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh PT. Total Bangun Persada dirasa cukup nyaman bagi pekerja untuk bekerja. Di lokasi proyek Pondok Indah Residences disediakan kantin dan toilet bagi para pekerja. Pekerja juga diberi fasilitas berupa bedeng yang terletak di Jalan Simatupang. Lokasi bedeng letaknya cukup jauh dari proyek Pondok Indah Residences. Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya lokasi yang cukup luas di area dekat proyek. Namun, agar produktivitas tenaga kerja tetap tercapai, PT. Total Bangun Persada menyediakan feeder bus untuk antar-jemput pekerja dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Dengan demikian, meskipun lokasi bedeng yang jauh dari proyek, pekerja tetap bisa datang tepat waktu. Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 Untuk menangani masalah pemahaman pekerja mengenai metode pelaksanaan, dilakukan pelatihan rutin setiap 2 minggu sekali dan pelatihan sebelum pelaksanaan pekerjaan. Berikut ini beberapa dokumentasi pelatihan pekerja Pelatihan Pekerjaan Bekisting Horizontal dan Vertikal Gambar Pelatihan Pekerjaan Bekisting Horizontal dan Vertikal Pelatihan Pekerjaan Pengecoran Lantai dan Kolom Gambar Pelatihan Pekerjaan Pengecoran Lantai dan Kolom
Sunday, May 28, 2023 Konstruksi Lantai beton yang kusam dan rentan terhadap kerusakan dapat menjadi masalah yang serius dalam suatu bangunan. Namun, ada solusi yang inovatif dan efektif untuk mengatasi masalah ini. Penggunaan epoxy sebagai cat pelapis lantai telah terbukti memberikan perlindungan yang optimal dan tampilan yang menarik pada lantai adalah campuran bahan resin dan hardener yang menghasilkan cairan yang kuat dan tahan lama. Ketika diaplikasikan dengan benar, cat epoxy membentuk lapisan tipis yang melindungi lantai beton dari resapan zat cair dan bahan kimia yang dapat merusaknya. Selain itu, cat epoxy juga memberikan kekuatan tambahan pada lantai beton, membuatnya lebih tahan terhadap tekanan dan Tahapan Pengaplikasian Epoxy Lantai yang Baik dan BenarPenggunaan epoxy sebagai cat pelapis lantai telah menjadi pilihan yang populer untuk memberikan perlindungan maksimal dan penampilan yang menarik pada lantai beton. Nah, berikut ini adalah cara mengaplikasikan eepoxy lantai yang baik dan benar1. Menciptakan Area yang Bersih dan Siap DicatMengosongkan area permukaan lantai merupakan langkah awal yang perlu dilakukan sebelum memulai proses pengecatan dengan epoxy. Anda perlu memindahkan atau menggeser barang-barang seperti meja, kursi, lemari, atau perabotan lainnya ke tempat lain sementara waktu. Tujuannya adalah agar area yang akan dicat benar-benar kosong dan lapang, memungkinkan Anda untuk bekerja dengan leluasa dan meratakan cat epoxy ke seluruh permukaan area juga membantu mencegah terjadinya kemungkinan terkena cipratan atau tumpahan cat epoxy pada barang-barang yang ada di sekitarnya. Hal ini sangat penting, karena cat epoxy cenderung mengering dengan cepat dan sulit dihilangkan setelah mengering. 2. Mempersiapkan Permukaan LantaiSetelah dilakukan pengosongan area, maka tahapan pengaplikasian epoxy lantai selanjutnya adalahPengamplasan PermukaanSalah satu metode umum yang dilakukan oleh aplikator profesional adalah pengamplasan permukaan lantai. Hal ini bertujuan untuk menciptakan adhesi yang kuat antara lantai dan cat menggunakan alat pengamplas, permukaan lantai diamplas hingga rata dan bebas dari ketidaksempurnaan seperti noda, goresan, atau lapisan yang tidak merata. Pengamplasan juga membantu memperbaiki tekstur lantai, memastikan bahwa epoxy dapat menempel dengan KimiaJika ada kontaminasi minyak atau noda lain pada permukaan lantai, pembersihan kimiawi perlu dilakukan. Penggunaan bahan kimia yang sesuai akan membantu menghilangkan sisa-sisa minyak dan memastikan lantai dalam keadaan bersih sebelum aplikasi untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan pengamanan yang benar saat menggunakan bahan kimia dan Perbaikan PermukaanSebelum melanjutkan proses pengecatan, lakukan pemeriksaan menyeluruh pada permukaan lantai. Periksa adanya retakan, lubang, atau kerusakan lainnya yang perlu diperbaiki. Jika ditemukan kerusakan, gunakan bahan perekat beton yang sesuai untuk semua permukaan halus dan bebas dari kerusakan yang dapat mempengaruhi hasil akhir pengecatan DebuSetelah pengamplasan dan pembersihan, pastikan untuk membersihkan debu yang mungkin tersisa pada permukaan lantai. Gunakan penyedot debu atau lap yang lembab untuk menghilangkan debu yang debu yang menyeluruh penting untuk memastikan adhesi yang baik antara cat epoxy dan permukaan Menyempurnakan Permukaan Lantai yang Tidak Rata dengan Teknik PrimingMenghasilkan lantai yang mulus dan rata adalah tujuan utama dalam proses pengecatan dengan epoxy. Namun, terkadang permukaan lantai mengalami ketidakrataan, celah, atau retakan yang perlu diperbaiki sebelum aplikasi cat epoxy. Inilah mengapa priming menjadi langkah penting dalam mempersiapkan permukaan yang tidak rata sebelum terdapat celah atau lubang pada permukaan lantai, langkah pertama adalah mengisinya menggunakan epoxy grout. Epoxy grout adalah bahan pengisi yang kuat dan tahan lama yang dapat mengisi celah dan lubang dengan untuk membersihkan permukaan lantai dengan baik sebelum mengaplikasikan epoxy grout agar adhesi yang baik tercapai. Setelah pengeringan, permukaan akan menjadi lebih rata dan siap untuk proses lantai mengalami retakan, langkah pertama adalah memotong retakan tersebut menggunakan pemotong berlian. Pemotongan ini dilakukan untuk memperluas retakan dan membentuk saluran yang akan diisi dengan epoxy retakan dipotong, gunakan kuas atau sikat untuk membersihkan debu dan partikel yang terjebak di dalam retakan. Kemudian, isi retakan dengan epoxy grout, memastikan grout meresap dengan baik dan mengisi seluruh retakan. Setelah pengeringan, permukaan lantai akan menjadi lebih kuat dan retakan semua perbaikan dilakukan, pastikan untuk memastikan bahwa permukaan lantai benar-benar rata dan halus. Gunakan alat pengamplas atau grinder untuk meratakan permukaan dan menghilangkan ketidakrataan yang mungkin penting untuk memastikan adhesi yang maksimal antara permukaan lantai dan lapisan epoxy yang akan datang. Selain itu, permukaan yang rata juga memberikan hasil pengecatan yang lebih estetis dan tahan Lapiskan Plamir Epoxy Pada LantaiSetelah tahap priming selesai, langkah selanjutnya dalam proses pengecatan lantai dengan epoxy adalah melapisi permukaan dengan plamir epoxy. Plamir epoxy merupakan bahan pengisi yang sangat efektif untuk menciptakan permukaan lantai yang mulus, bebas dari cela, dan siap menerima lapisan epoxy yang akan tahapannya adalah sebagai berikutPersiapan Setelah Cat PrimerSebelum melapisi permukaan dengan plamir epoxy, pastikan bahwa cat primer telah sepenuhnya kering sesuai petunjuk produsen. Perhatikan waktu pengeringan yang disarankan agar hasil akhir menjadi maksimal. Bersihkan permukaan lantai dari debu, kotoran, atau partikel lain yang mungkin menempel pada cat primer yang sudah Plamir EpoxyGunakan alat aplikator seperti kape scrap atau raskam untuk mengaplikasikan plamir epoxy secara merata dan menyeluruh di atas permukaan lantai. Plamir epoxy memiliki tekstur yang halus dan mudah diaplikasikan. Pastikan untuk mengisi semua celah kecil, goresan, atau ketidakrataan yang mungkin ada pada permukaan lantai. Usahakan agar plamir terdistribusi secara merata sehingga lantai memiliki permukaan yang mulus dan tidak ada bagian yang dan KeringkanSetelah melapisi lantai dengan plamir epoxy, biarkan plamir mengering selama beberapa jam atau sesuai petunjuk produsen. Penting untuk memberikan waktu yang cukup agar plamir benar-benar kering dan mengeras di permukaan lantai. Pastikan untuk tidak menginjak atau membebani permukaan yang sedang dalam proses pengeringan agar hasilnya tetap mulus dan Lakukan Sortir PlamirProses pengaplikasian epoxy lantai berikutnya adalah sortir plamir, untuk memastikan permukaan yang benar-benar rata dan meminimalkan kemungkinan terjadinya perbedaan warna yang tidak diinginkan setelah pengecatan jasa epoxy lantai perlu melakukanPemeriksaan Kualitas PlamirSetelah plamir kering, langkah pertama dalam sortir plamir adalah memeriksa kualitasnya secara menyeluruh. Perhatikan setiap bagian permukaan lantai yang dilapisi plamir dengan cermat. Periksa apakah ada area yang masih tidak rata, memiliki ketebalan yang tidak seragam, atau mungkin terdapat bagian yang terlewat saat melapis dengan KetidakrataanJika ditemukan bagian yang tidak rata atau kurang sempurna, segera ambil tindakan untuk memperbaikinya. Gunakan alat pengamplas halus atau spatula untuk menambahkan plamir pada area yang membutuhkan perbaikan. Pastikan untuk meratakan plamir secara merata dengan permukaan lantai, sehingga tidak ada ketidakrataan yang Keberhasilan PengecatanSortir plamir bertujuan untuk menciptakan permukaan yang benar-benar rata dan meratakan ketebalan plamir secara keseluruhan. Hal ini sangat penting, karena ketidakrataan plamir dapat mempengaruhi hasil akhir pengecatan dengan permukaan tidak rata, warna epoxy yang diaplikasikan kemungkinan akan terlihat belang atau tidak merata. Dengan melakukan sortir plamir yang teliti, Anda dapat menghindari masalah ini dan mencapai hasil pengecatan yang profesional dan Lapiskan Cat Primer Pada LantaiSatu tahap penting berikutnya dalam proses pengaplikasian epoxy lantai adalah melapisi permukaan lantai dengan cat primer. Meskipun sering dianggap sebagai tahapan yang tidak penting, sebenarnya penggunaan cat primer ini memiliki banyak manfaat, yaituMeningkatkan Daya TahanCat primer membentuk lapisan yang kuat di atas substrat lantai. Dengan melapisi permukaan dengan cat primer, lantai akan memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap beban berat, goresan, dan penting terutama jika lantai akan digunakan di area dengan lalu lintas kendaraan atau peralatan yang berat. Cat primer membantu mencegah kerusakan struktural dan memperpanjang umur yang Lebih BaikCat primer berfungsi sebagai penghubung antara lapisan epoxy dan substrat lantai. Dengan menggunakan cat primer yang tepat, adhesi antara lantai dan cat epoxy akan lebih kuat dan lebih tahan lama. Ini memastikan bahwa lapisan epoxy akan melekat dengan baik pada permukaan lantai dan menghindari masalah seperti mengelupas atau mengelupas seiring Risiko Gas dan Gelembung Penggunaan cat primer juga membantu menghilangkan risiko gas dan gelembung yang mungkin muncul saat proses primer membentuk lapisan yang rata dan merata di atas substrat, mencegah gas atau udara terjebak di antara lantai dan lapisan epoxy. Ini menghasilkan penampilan yang lebih baik dan permukaan yang halus dan bebas Bahan PelapisMelapisi permukaan lantai dengan cat primer juga dapat mengurangi jumlah bahan pelapis yang dibutuhkan pada tahap pengecatan primer memberikan lapisan dasar yang solid dan merata, sehingga lapisan epoxy yang diterapkan selanjutnya dapat lebih efisien dan efektif menutupi permukaan. Ini dapat menghemat biaya dan meminimalkan pemborosan bahan Setelah melalui serangkaian proses yang cermat dan teliti, tahap akhir dari pengerjaan pengecatan epoxy adalah finishing. Pada tahap ini, fokus utama adalah mencapai ketebalan epoxy yang diinginkan dan memberikan hasil akhir yang memukau. Dengan menggunakan lapisan Top Coat, permukaan lantai akan mendapatkan perlindungan ekstra dan penampilan yang mengagumkan. Pada tahap ini, Anda memiliki beberapa pilihan dalam mengaplikasikan Top Coat. Anda dapat menggunakan kuas, semprot, atau roller, tergantung pada preferensi dan kebutuhan proyek pengecatan Anda. Setiap metode aplikasi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pastikan Anda menggunakan teknik yang tepat untuk mencapai hasil yang Anda ingin mencapai ketebalan yang lebih tinggi atau menutupi area yang tidak merata, Anda dapat mengulangi proses aplikasi Top Coat. Ini memungkinkan Anda untuk membangun lapisan epoxy yang lebih tebal dan merata. Namun, perlu diingat bahwa setiap lapisan harus dikeringkan sepenuhnya sebelum melanjutkan ke lapisan berikutnya. Pengeringan yang tidak sempurna dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan atau cacat pada permukaan lantai.
Saat ini kita telah memasuki bulan ke-dua di Tahun 2021. Tentunya, para Pelaku Pengadaan khususnya Pejabat Pembuat Komitmen telah melakukan persiapan dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah. Berbagai langkah strategis dan upaya mitigasi risiko telah dilakukan sebelum tahun anggaran berjalan, yaitu pada tahapan perencanaan pengadaan. Untuk itu, penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen sebaiknya tidak terikat tahun anggaran karena salah satu tugas pokok dari Pejabat Pembuat Komitmen adalah menyusun perencanaan pengadaan. Lantas, bagaimana dengan Pejabat Pembuat Komitmen yang baru ditunjuk atau di-SK-kan di awal tahun anggaran? Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen pada tahap persiapan pengadaan? Dalam Pasal 1 Ayat 1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disebutkan bahwa “Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.” Artinya, pada saat dilakukan proses perumusan kegiatan yang dimulai dari identifikasi kebutuhan pada tahun anggaran sebelumnya, maka kegiatan pengadaan barang/jasa sudah dimulai. Tahap ini dikenal dengan “Tahapan Perencanaan Pengadaan”, sehingga semestinya Pejabat Pembuat Komitmen sudah bekerja sebelum tahun anggaran berjalan, yaitu dimulai pada tahap perencanaan pengadaan. Menurut Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pada Pasal 1 Ayat 12 disebutkan bahwa “Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Perencanaan Pengadaan adalah proses perumusan kegiatan yang dimulai dari identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara pengadaan barang/jasa, jadwal pengadaan barang/jasa, anggaran pengadaan barang/jasa.” Ruang lingkup dari perencanaan pengadaan yang diatur dalam peraturan tersebut, meliputi penyusunan perencanaan pengadaan, identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara pengadaan barang/jasa, jadwal pengadaan barang/jasa, anggaran pengadaan barang/jasa, dan Rencana Umum Pengadaan RUP. Pejabat Pembuat Komitmen dan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran terlibat aktif di dalam tahap perencanaan pengadaan. Pejabat Pembuat Komitmen memiliki tugas dan kewenangan dalam menyusun perencanaan pengadaan untuk tahun anggaran berikutnya sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan, sesuai kebutuhan unit kerjanya. Tahap perencanaan pengadaan itu sendiri dimulai dari identifikasi kebutuhan barang/jasa berdasarkan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah. Perencanaan pengadaan menjadi masukan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga RKA K/L dan Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah RKA Perangkat Daerah. Untuk perencanaan pengadaan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, prosesnya dilakukan bersamaan dengan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga setelah penetapan pagu indikatif. Sedangkan untuk perencanaan pengadaan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah setelah nota kesepakatan Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara KUA-PPAS. Kegiatan perencanaan pengadaan itu sendiri, terdiri atas perencanaan pengadaan melalui swakelola dan/atau perencanaan pengadaan melalui Penyedia. Apabila pengadaan tersebut dilakukan melalui swakelola, maka tahapan perencanaan pengadaan yang dilakukan meliputi penetapan tipe swakelola; penyusunan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kegiatan KAK; dan penyusunan perkiraan biaya/Rencana Anggaran Biaya RAB. Pada tahap perencanaan swakelola, penetapan tipe swakelola sudah harus dilakukan dan disesuaikan dengan Pelaksana swakelola, apakah itu swakelola tipe I, yaitu apabila kegiatan swakelola tersebut direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran; swakelola tipe II, apabila kegiatan swakelola tersebut direncanakan dan diawasi oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain Pelaksana swakelola; swakelola tipe III, yaitu swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementerian/ Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan oleh Organisasi Kemasyarakatan Pelaksana swakelola; atau swakelola tipe IV, yakni swakelola yang direncanakan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan/atau berdasarkan usulan Kelompok Masyarakat, dan dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana swakelola. Apabila kegiatan perencanaan pengadaan dilakukan melalui Penyedia, maka tahap-tahap yang dilewati meliputi kegiatan penyusunan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja KAK; penyusunan perkiraan biaya/Rencana Anggaran Biaya RAB; pemaketan pengadaan barang/jasa; konsolidasi pengadaan barang/jasa; dan biaya pendukung. Setelah dokumen perencanaan pengadaan selesai disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dapat segera melakukan penetapan perencanaan pengadaan sebagai dasar dalam mempersiapkan proses pengadaaan barang/jasa selanjutnya, yaitu tahapan persiapan pengadaan barang/jasa. Pada tahap persiapan pengadaan inilah dokumen rancangan kontrak disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Bagaimana Cara Mempersiapkan Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola? Sebelum melangkah ke tahapan persiapan pengadaan barang/jasa melalui swakelola, Pejabat Pembuat Komitmen harus terlebih dahulu memastikan bahwa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran telah membuat nota kesepahaman dengan Pelaksana swakelola sebagai dasar penyusunan kontrak swakelola. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran membuat nota kesepahaman dengan Pelaksana swakelola, dengan ketentuan sebagai berikut pada swakelola tipe II, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran menandatangani nota kesepahaman dengan Pimpinan Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain; pada swakelola tipe III, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran dapat menandatangani nota kesepahaman dengan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan; dan pada swakelola tipe IV, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran dapat menandatangani nota kesepahaman dengan Pimpinan Kelompok Masyarakat; sedangkan pada swakelola tipe I, nota kesepahaman tidak dibutuhkan. Tahap persiapan pengadaan barang/jasa melalui swakelola dimulai dengan kegiatan penetapan sasaran oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan dilanjutkan dengan penetapan Penyelenggara swakelola. Dalam penetapan Penyelenggara swakelola, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, yaitu untuk swakelola tipe I, Penyelenggara swakelola ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran; untuk swakelola tipe II, Tim Persiapan dan Tim Pengawas ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran, serta Tim Pelaksana ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain Pelaksana swakelola; untuk swakelola tipe III, Tim Persiapan dan Tim Pengawas ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran penanggung jawab anggaran serta Tim Pelaksana ditetapkan oleh Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pelaksana swakelola; dan untuk swakelola tipe IV, Penyelenggara swakelola ditetapkan oleh Pimpinan Kelompok Masyarakat Pelaksana swakelola. Setelah Penyelenggara swakelola ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, maka Pejabat Pembuat Komitmen dapat segera menetapkan rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan Rencana Anggaran Biaya dengan memperhitungkan tenaga ahli, peralatan, dan/atau bahan tertentu yang dilaksanakan dengan kontrak terpisah. Tenaga ahli/pegawai dari unit kerja lain hanya dapat digunakan dalam pelaksanaan swakelola tipe I, dengan ketentuan jumlah tenaga ahli tidak boleh melebihi 50% dari jumlah anggota Tim Pelaksana. Adapun pembayaran honorarium tenaga ahli dapat dilakukan dengan bukti transaksi berupa kwitansi atau bentuk kontrak lain, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal kegiatan swakelola tersebut membutuhkan barang/jasa melalui penyedia; seperti sewa alat atau pembelian bahan tertentu, maka Pejabat Pembuat Komitmen wajib mempertimbangkan metode pemilihan penyedia yang akan dilakukan, apakah melalui e-purchasing, pengadaan langsung, penunjukan langsung, tender cepat, ataupun tender. Untuk pengadaan barang/jasa lainnya yang nilainya sampai dengan dapat dilakukan pembelian langsung ke toko dengan menggunakan bentuk kontrak berupa bukti pembelian/pembayaran. Apabila nilai dari barang/jasa lainnya tersebut sampai dengan maka kwitansi dapat dijadikan sebagai tanda bukti transaksi pembayaran. Namun apabila nilai dari barang/jasa lainnya tersebut di atas sampai maka pilihan bentuk kontrak yang tepat dalah Surat Perintah Kerja SPK dan jika barang/jasa lainnya tersebut bernilai paling sedikit di atas maka digunakan bentuk kontrak berupa Surat Perjanjian. Perlu diingat bahwa dalam proses pemilihan penyedia, yang berwenang melakukan pemilihan penyedia tersebut adalah Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan/Agen Pengadaan, tidak terkecuali untuk pemilihan penyedia dalam kegiatan swakelola. Hasil persiapan pengadaan barang/jasa melalui swakelola dituangkan dalam Kerangka Acuan Kegiatan KAK dengan menampilkan sub kegiatan/sub output dan keluaran/output yang ingin dicapai. Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim Persiapan swakelola tipe II dan tipe III menyusun rancangan kontrak swakelola dengan Tim Pelaksana swakelola dari Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah lain atau Organisasi Kemasyarakatan. Rancangan kontrak swakelola paling sedikit memuat tentang para pihak; barang/jasa yang akan dihasilkan; nilai pekerjaan; jangka waktu pelaksanaan; dan hak dan kewajiban para pihak. Untuk lebih jelasnya, tahapan persiapan pengadaan barang/jasa melalui swakelola dapat dilihat pada bagan alur di bawah ini Gambar 1. Bagan Alur Persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola Bagaimana Cara Mempersiapkan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia? Persiapan pengadaan dapat dilaksanakan setelah Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Untuk pengadaan barang/jasa yang kontraknya harus ditandatangani pada awal tahun, maka persiapan pengadaan dan/atau pemilihan Penyedia dapat dilaksanakan setelah penetapan pagu anggaran Kementerian/Lembaga atau persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Tahapan persiapan pengadaan yang dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen ini meliputi Penetapan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja KAK; Penetapan Harga Perkiraan Sendiri HPS; Penetapan rancangan kontrak; dan/atau Penetapan uang muka, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, sertifikat garansi, dan/atau penyesuaian harga. Pada tahapan persiapan pengadaan inilah Pejabat Pembuat Komitmen melakukan identifikasi, apakah barang/jasa yang akan diadakan tersebut masuk dalam kategori barang/jasa yang akan diadakan melalui e-purchasing, pengadaan langsung, penunjukan langsung, tender cepat, tender, atau termasuk pengadaan khusus, yaitu pengadaan barang/jasa dalam rangka penanganan keadaan darurat, pengadaan barang/jasa di luar negeri, pengadaan barang/jasa yang masuk dalam pengecualian, penelitian, atau tender/seleksi internasional dan dana pinjaman luar negeri atau hibah luar negeri, sebagaimana yang diatur dengan peraturan tersendiri, di antaranya Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Tender/Seleksi Internasional, Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Yang Dikecualikan Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat. Pejabat Pembuat Komitmen dalam melakukan persiapan pengadaan, harus berpedoman pada dokumen perencanaan pengadaan barang/jasa yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan tentunya berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga atau Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah. Tahap persiapan pengadaan tersebut meliputi reviu dan penetapan spesifikasi teknis/KAK; penetapan spesifikasi teknis/KAK; penyusunan dan penetapan HPS; dan penyusunan dan penetapan rancangan Kontrak. Tahapan persiapan pengadaan barang/jasa melalui penyedia dapat dilihat dalam bagan alur berikut Gambar 2. Bagan Alur Persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia Sumber Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia Pejabat Pembuat Komitmen dapat melakukan persiapan pengadaan melalui Penyedia dengan menggunakan Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik SPSE versi apabila tersedia. Demikian. Semoga bermanfaat. Referensi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2o2o tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2o17 tentang Jasa Konstruksi; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Swakelola; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Tender/Seleksi Internasional; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Yang Dikecualikan Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat; Buku Informasi Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah-2018.
Kini, kita beralih ke bagian yang mungkin Anda paling ingin tahu, bagaimana cara melakukan procurement dengan benar? Jika Anda berpikir kalau pengadaan hanya fokus pada aktivitas pembelian saja, maka Anda salah. Ada perencanaan, pengiriman dan juga dokumentasi bukti transaksi yang harus disimpan dengan baik untuk keperluan pembukuan. Sebelum berpindah ke bagian isi artikel, sudahkah Anda membaca Ultimate Guide procurement yang lainnya? Ultimate Guide Procurement merupakan topik terbaru dari yang mengulas seputar hal-hal dalam bisnis dan terbagi menjadi beberapa artikel. Jika belum, Anda bisa langsung mengunjunginya lewat tabel konten dibawah ini. Part 1 Apa Itu Procurement Part 2 Langkah-langkah Procurement – Anda disini Part 3 Masalah-Masalah dalam Procurement dan Cara Mengatasinya Part 4 KPI Procurement Part 5 E Procurement, metode pengadaan di masa depan Finale Tips-Tips Agar Procurement Berjalan Lancar Secara garis besar, proses pengadaan terbagi menjadi 3 tahap, perencanaan, pemilihan supplier, dan pembelian. Berawal dari pengajuan barang, aktivitas pengadaan terus berlanjut hingga proses pembayaran. Berikut tahapan serta penjelasan dalam proses pengadaan. Tahap Perencanaan Tahap awal dari pengadaan adalah dengan melakukan perencanaan. Di awal, pihak purchasing akan melakukan pengajuan proposal mengenai pembelian bahan baku untuk produksi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah, harga, waktu, dan anggaran yang dianggarkan. Proses persetujuan melibatkan banyak pihak. Proposal akan diberikan kepada supervisor untuk dilihat dan ditimbang. Jika ada yang tidak sesuai, maka pihak purchasing akan melakukan revisi. Apabila sesuai, proposal akan dilanjutkan ke pihak gudang. Pihak pengelola gudang akan meninjau apakah ada kesalahan seperti permintaan barang yang ternyata masih ada dan jumlah permintaan barang. Setelah proposal disetujui, proses dilanjutkan ke tahap pencarian supplier. Dalam tahap persetujuan, ada perbedaan pada perusahaan kecil dan besar. Perusahaan besar biasanya melalui beberapa pihak untuk persetujuan sedangkan perusahaan kecil hanya sedikit saja dan pihak gudang biasanya merangkap sebagai divisi purchasing atau PPIC. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membacanya disini! Tahap pencarian supplier/vendor Pemilihan supplier atau vendor menjadi langkah pertama yang sangat penting. Tanpa vendor yang bagus, Anda tidak akan mendapatkan bahan baku dengan kualitas yang baik dan harga yang sesuai. Dalam memilih vendor, ada 2 cara yang biasanya dilakukan Memilih secara langsung Cara pertama yang biasanya dilakukan adalah dengan memilih vendor secara langsung lewat internet, rekomendasi dari teman/perusahaan, serta vendor langganan. Biasanya, hal ini dilakukan untuk pembelian bahan baku secara reguler atau yang sudah sering terjadi sehingga, perusahaan bisa menggunakan vendor yang lama atau rekomendasi dari orang lain. Untuk memilih vendor yang tepat, berikut tips yang perlu Anda perhatikan Carilah tender sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Pilihlah harga yang sesuai dengan keinginan vendor. Mintalah katalog agar pemilihan barangnya lebih mudah Tender Tender sering dilakukan baik oleh perusahaan dan pemerintah. Mereka mengumpulkan sejumlah vendor agar mendapatkan penawaran terbaik mengenai kualitas dan harga barang. Untuk tender, berikut langkah-langkah dalam membuatnya Perusahaan membuat Request for Proposal RFP yang berisi daftar permintaan, ketentuan pengiriman, serta syarat dan ketentuan. Setelah itu, RFP akan dipasang di website dan majalah. Penawaran akan masuk dari sejumlah vendor dan perusahaan perlu melakukan proses seleksi. Supplier yang terpilih akan diminta untuk mengirimkan quotation atau biasa disebut dengan request for quotation. Jika cocok, proses tender akan berlanjut ke proses akhir berupa tanda tangan kontrak. Quotation yang diterima akan dievaluasi berdasarkan faktor-faktor berikut Harga Diskon Ketentuan pengiriman Ketentuan pembayaran Kualitas barang Biaya kargo Biaya asuransi Setelah proses evaluasi, perusahaan akan melakukan negosiasi dengan pihak vendor terkait permintaan barang. Jika tercapai kesepakatan, pihak perusahaan akan memberikan kontrak dan purchase order kepada vendor. Pencarian supplier bisa lebih mudah jika ada kontrak yang terjalin. Jika masih ada kontrak yang berjalan, perusahaan bisa menghubungi supplier yang terkait untuk permintaan barang. Baca lebih lanjut mengenai jenis-jenis dan penjelasan kontrak tender disini! Perusahaan memberikan Service Level Agreements SLA, dokumen resmi yang berisi perjanjian tentang hubungan kerja antara 2 pihak. SLA berisi deskripsi pekerjaan dan standar ketentuan yang harus dipenuhi, kewajiban, dan konsekuensi yang dihadapi jika pekerjaan tidak selesai. SLA berperan penting untuk menghindarkan perusahaan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti, vendor yang mangkir, pekerjaan yang tidak selesai, dan hasil yang jauh dari harapan. SLA harus disetujui oleh kedua belah pihak serta dibuat berdasarkan administratif perusahaan, prosedur regulasi keamanan lingkungan, dan keuangan. Departemen pengadaan akan melakukan pemantauan terhadap vendor untuk memastikan pekerjaan akan berjalan lancar dan selesai sesuai harapan. Ketentuan pembayaran juga turut disertakan dalam kontrak. Pada umumnya, pembayaran akan dilakukan oleh perusahaan kepada vendor pada 45 hari setelah penerimaan Purchase invoice. Jika perusahaan Anda import barang dari luar negeri maka, Anda membutuhkan international commercial terms incoterms, sebuah dokumen yang berisi terminologi untuk pengiriman barang. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai incoterm, cek artikelnya disini! Ada 4 jenis pembayaran yang biasanya digunakan oleh perusahaan untuk penyediaan barang dan jasa seperti dibawah ini Pembayaran di muka Perusahaan akan membayar barang sebelum invoice pembelian diberikan oleh vendor. Letter of Credit Letter of Credit adalah sebuah dokumen resmi mengenai pembayaran yang akan dilakukan bank untuk penyediaan barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan syarat dan ketentuan tertentu. Untuk syarat dan jenis Letter of Credit bisa Anda baca lebih lanjut disini! Documentary collection Documentary collection terjadi ketika pihak exporter akan menyerahkan kewajiban untuk menagih pembayaran kepada bank dengan menyerahkan dokumen pembayaran beserta instruksi pembayaran yang harus dilakukan. Open Account Open Account adalah sebuah tahap dimana vendor akan mengirimkan barang serta invoice untuk dibayar sesuai dengan waktu dan ketentuan yang telah disetujui. Tahap Pengiriman atau Penerimaan Tahap procurement akan meliputi proses pengiriman barang, pembayaran, dan pengecekan barang. Pertama, pihak vendor akan memberikan konfirmasi terkait purchase order yang mereka terima. Konfirmasi bisa dilakukan via email atau software procurement jika digunakan oleh vendor. Anda bisa merasakan kemudahannya dengan menggunakan software Dengan fitur purchase order, Anda bisa membuatnya dimana saja dan sudah terhubung dengan inventaris dan invoice yang ada. Download disini untuk mendapatkan Pihak vendor akan mengirimkan barang sesuai dengan permintaan dan menyertakan dokumen pengiriman yang berisi Nama pengirim Resi pengiriman Tracking Number Berat Lokasi penerimaan barang Deskripsi barang Dokumen tersebut bisa dijadikan sebagai acuan dari perusahaan untuk melakukan pemantauan. Jika terjadi suatu masalah seperti keterlambatan pengiriman, maka perusahaan bisa melacaknya dengan mudah. Setelah barang sampai, pihak gudang akan melakukan pengecekan terhadap barang tersebut sesuai dokumen PO. Jika terdapat kerusakan atau ada yang tidak sesuai, barang bisa ditolak di tempat dan akan dikembalikan ke supplier untuk diganti. Goods receipt akan dibuat dan pihak gudang akan melakukan update mengenai penambahan barang yang sudah datang. Tahap Pengecekan dan Pembayaran 3-Way Match Banyak perusahaan melakukan 3 ways match atau pengecekan terhadap 3 jenis dokumen yang digunakan dalam procurement yakni Purchase order Dokumen resmi yang dikirimkan oleh perusahaan kepada vendor yang berisi jumlah dan deskripsi barang yang diminta, harga, alamat pengiriman, nomor PO, informasi pembayaran, dan alamat invoice. PO merupakan bukti konfirmasi akan pembelian barang yang dilakukan perusahaan kepada vendor. Surat Jalan Bagian dari procurement yang berisi informasi yang sama dengan invoice dan berfungsi sebagai bukti pembayaran dan pengiriman. Biasanya disertakan dalam dokumen yang dikirimkan oleh vendor. Purchase Invoice Dokumen ini dikirimkan oleh vendor kepada perusahaan selaku pembeli yang berisi informasi yang sama dengan PO. PO merupakan dokumen yang digunakan sebagai penagihan kepada pembeli. Sebelum melakukan pembayaran, staf Accounts Payable akan melakukan pengecekan jumlah barang dan harga untuk memastikan kalau apa yang ada di PO sama dengan yang dikirim oleh vendor. Pembayaran akan dilakukan jika hasilnya cocok. Metode 3-way match penting untuk dilakukan karena ada membawa 3 manfaat penting yang berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan seperti Menghemat pengeluaran Verifikasi data PO, kwitansi, dan invoice membantu perusahaan dalam menghindari masalah overpay, bayar 2 kali, bayar pada barang yang tidak dipesan, dan menghindari kecurangan akan pemalsuan dokumen. Profesionalitas 3-way match menunjukkan sisi profesionalisme perusahaan dan meningkatkan kepercayaan vendor terhadap perusahaan Anda serta menghindari kesalahan yang berpotensi menurunkan kredibilitas Anda di mata vendor. Memperlancar proses audit Pemeriksaan yang detil membantu perusahaan Anda dalam dokumentasi bukti-bukti yang digunakan dalam procurement. Dengan bukti yang lengkap, proses audit dapat berjalan dengan lancar. Proses procurement tergolong panjang karena membutuhkan perencanaan yang solid mengingat, hal ini berhubungan dengan proses operasional perusahaan. Kesalahan kecil dapat memberikan dampak yang besar terhadap berbagai macam sektor. Untuk memudahkan procurement yang Anda lakukan, ada sebuah platform bisnis yang siap membantu para pelaku usaha kecil dan menengah. Untuk Procurement, ada paket jet dengan fitur PO, Invoice dan penerimaan barang yang telah terintegrasi sehingga, proses kerja Anda menjadi lebih mudah, efisien dan transparan. Gunakan sekarang dan cek disini untuk informasi lebih lanjut! Demikian informasi mengenai langkah-langkah Procurement. Selanjutnya, akan membahas mengenai masalah-masalah yang sering terjadi dalam procurement serta solusinya. Biar gak ketinggalan, bookmark artikel ini dan ikuti terus informasi mengenai Ultimate Guide Procurement disini!
pengadaan bahan dan alat masuk dalam tahapan